« Volume 14 No. 1 Maret 2016Editorial Volume 14 No. 1 Maret 2016
Tim RedakturAbstrak
EDITORIAL
Bismillahirrahmanirrahim
Dalam Jurnal Kajian Pendidikan Agama-Taklim edisi 1 tahun ke 14 ini kami menampilkan delapan buah artikel. Artikel pertama Ahmad Syamsu Rizal mengupas tentang "Ilmu sebagai Substansi Esensial dalam Epistemologi Pendidikan Islam". Menurutnya kajian serius tentang ilmu pengetahuan, baik secara konseptual, fungsi, nilai, ragam serta jenis, juga sumber yang dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan merupakan aspek mendasar dalam merumuskan muatan pendidikan Islam.
Selanjutnya, Abdul Karim dalam artikel kedua berjudul "Pembaharuan Pendidikan Islam Multikulturalis" menyimpulkan bahwa bahasa mulitkulturalisme merupakan bahasa yang indah namun penerapannya cukup susah. Kecuali, jika pengajaran “yang menghargai perbedaan” di dalam pendidikan Islam bertumpu tidak hanya pada konsep “pendidikan Islam multikulturalisme” yang mendalam, tapi juga pada aspek seleksi input siswanya.
Jiwa dalam perspektif pendidikan merupakan potensi manusia yang dapat dikembangkan. Ia dipandang sebagai wujud dari totalitas manusia. Ia menggerakan potensi ruhaniah untuk mewujudkan perbuatan yang berpotensi baik dan buruk. Jiwa memiliki sifat yang dinamis tergantung pada dorongan kedua potensi ini. Setidaknya begitulah menurut ulasan Rudi Ahmad Suryadi dalam artikel ketiga.
Artikel keempat berbicara tentang internalisasi nilai di lingkungan kelurga yang ditulis oleh Khambali dengan judul "Konseptual Model Internalisasi Budaya Islami pada Anak di Lingkungan Keluarga". Sementara artikel kelima bertemakan tasawuf yang ditulis dengan apik oleh Fahrudin dengan judul "Tasawuf sebagai Upaya Bembersihkan Hati Guna Mencapai Kedekatan dengan Allah".
Tiga artikel terakhir dalam edisi kali ini ditulis oleh Wahyu Wibisana, Mulyana Abdullah dan Cecep Sudirman Anshori. Wahyu Wibisana dalam tulisannya mengkaji tentang ulasan syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah seputar keuangan publik. Kemudian Mulyana Abdullah menulis tentang kajian qurban atau lebih tepatnya fiqih tentang qurban. Sementara Cecep Sudirman dalam artikel terakhir menggarisbawahi akan pentingnya menjadikan ukhuwah islamiyah sebagai landasan terwujudnya organisasi dakwah yang mandiri dan profesional.
Kata kunci : Editorial, Maret 2016, Taklim 2016
Abstrak DOC
Abstrak PDF
Fulltext PDF
Send to email
Print
Share on Facebook