Portal Jurnal UPI

Saung Guru

Sarana Aktivitas Dan Unggulan Guru

« Prosiding Konvensi Nasional APTEKINDO VII dan Temu Karya XVIII FPTK/FT-JPTK Se-Indonesia (Bagian II hal 192 sd. 373)

Pengukuran Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan: Tantangan Tenaga Pendidik dalam Melaksanakan Penilaian Menurut Kurikulum 2013

Eddy Sutadji
Abstrak
Pengukuran dalam pendidikan kejuruan tidak dapat dipisahkan dari pengukuran kemampuan peserta didik. Kemampuan peserta didik dapat diukur dengan menggunakan alat ukur (tes). Seorang pendidik seharusnya mengetahui teori pensekoran yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik. Teori pensekoran meliputi teori tes klasik dan teori tes modern, di mana masing-masing teori memiliki kelebihan dan keterbatasan. Masalahnya adalah apakah para tenaga pendidik di SMK dapat melakukan kedua teori tersebut, atau cara-cara melakukan penilaian hasil belajar siswa masih menggunakan cara-cara konvensional apa adanya. Apalagi jika dikaitkan dengan bagaimana melaksanakan penilaian menurut kurikulum 2013 yang lebih menekankan pada authentic assessmen. Sudah siapkah tenaga pendidik kita di SMK menerapkan teori pengukuran berlandaskan teori yang ada. Teori tes modern sudah berkembang sedemikian rupa, terutama di negara-negara maju. Kemampuan proses perhitungan dan pengolahan data hasil tes yang lebih kompleks dapat dilakukan dengan komputer telah memberikan dampak dalam pengembangan teori tes modern daripada menggunakan teori tes klasik.

Kata kunci : pengukuran hasil belajar, teori tes klasik, teori tes modern, kurikulum 2013, authentic assessmen

Abstrak DOC       Abstrak PDF       Fulltext PDF      Send to email      Print      Share on Facebook

© Universitas Pendidikan Indonesia 2011.