« Vol. V No. 15 Agustus 2009INTERVENSI PENDIDIKAN GIZI BAGI IBU BALITA DAN KADER POSYANDU UNTUK PENINGKATAN PSK (PENGETAHUAN SIKAP DAN KETERAMPILAN) SERTA STATUS GIZI BALITA
Ellis E Nikmawati,
Clara M Kusharto,
Ali Khomsan,
Dadang Sukandar,
Arum AtmawikartaAbstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh intervensi pendidikan gizi terhadap peningkatan PSK dari ibu balita dan kader posyandu, serta keadaan status gizi balita. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah ibu balita 240 orang (120 orang sebagai kelompok kontrol, 120 orang kelompok intervensi) dan kader 80 orang (40 sebagai kelompok kontrol, 40 orang kelompok intervensi. Lokasi penelitian di kecamatan Darmaga dan Ciomas Kabupaten Bogor. Hasil penelitian menunjukkan pekerjaan kader sebagai ibu rumah tangga (80.0 % kelompok kontrol dan 92.5 % kelompok intervensi), pekerjaan ibu balita pada kelompok kontrol 75,8% dan intervensi 85,8% sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan kader setingkat SMP, ibu balita SMP tidak tamat. Rata-rata pengetahuan gizi ibu yang mendapat intervensi (skor 73.3) kelompok kontrol (skor 56.25), intervensi dapat meningkatkan pengetahuan gizi ibu sebesar 17 poin. Rata-rata pengetahuan gizi kader kelompok intervensi memiliki skor 81.25, pada kelompok kontrol (skor 74.5), intervensi dapat meningkatkan pengetahuan gizi kader sebesar 7 poin. Rata-rata sikap gizi kader kelompok intervensi (skor 83,75), kelompok kontrol 79,25). Rata-rata sikap gizi ibu balita kelompok intervensi (skor 76,91), kelompok kontrol 70,16). Rata-rata praktek gizi ibu kelompok intervensi (skor 54.87), kelompok kontrol (skor 53.33). Intervensi meningkatkan praktek gizi ibu 1.5 poin. Rata-rata praktek gizi kader yang mendapat intervensi (62.56), kelompok kontrol (59,98). Hal ini menunjukkan bahwa intervensi dapat meningkatkan praktek gizi kader sebesar 2,58 poin. Prevalensi underweight pada kelompok kontrol dan intervensi masing-masing; 16.7% dan 19.3%. Prevalensi stunted 64.5% dan 46.5%, prevalensi wasting 2.7 dan 2.6%. Masalah gizi yang dihadapi adalah kurang gizi kronis, maka intervensi pendidikan gizi dan kesehatan penting diberikan kepada ibu balita dan kader agar PSK gizi dan kesehatan meningkat serta dapat menunjang dalam kehidupan sehari-hari.
This research aimed to analyze the effect of nutrition education intervention on the increasing of PSK of children under five years’ mother and cadre and also the nutritional status of children under five years old (Balita). Research method used was experiment. The number of respondent in this research was 240 balita’s mother (120 people as control group and 120 people as intervention group) dan 80 cadres (40 people as control group and 40 people as intervention group). The research site was in Dramaga and Ciomas District at Bogor Regency. The result showed that cadre worked as household wife was 80.0% from control group and 92.5% from intervention group, balita’s mother worked as household wife was 75.8% from control group and 85.8% from intervention group. The educational level of cadre was junior high school (SMP) meanwhile for balita’s mother was not finished from SMP. The average score of nutrition knowledge of intervention group balita’s mother was 73.3 and control group was 56.25 point. Intervention could increase the nutrition knowledge of balita’s mother as 17 point. The average score of nutrition knowledge of intervention group cadre was 81.25 and in control group was 74.5.0 point. Intervention could increase the nutrition knowledge of cadre as 7 point. The average score of nutrition behavior of intervention group cadre was 83.75, control group was 79.25 point. The average score of intervention group of balita’s mother was 76.91, control group was 70.16 point. The average score of nutrition practice of intervention group of balita’s mother was 54.87 and control group was 53.33 point. Intervention increased nutrition practice of balita’s mother as 1.5 point. The average score of intervention group cadre was 62.56, control group was 59.98 point. This was show that intervention could increase cadre nutrition practice as 2.58 point. Underweight prevalence in control group was 16.7% and 19.3% in intervention group. Stunted and wasting prevalence was 64.5% and 2.7% in control group and 46.5% and 2.6%, in intervention group, respectively. Nutrition problem was chronic malnutrition, so nutrition and health education intervention were important given to balita’s mother and cadre in order to increase PSK in nutrition and health and also support the daily life.
Kata kunci : Intervensi Pendidikan Gizi, PSK (Pengetahuan, Sikap, Keterampilan), Status Gizi
Abstrak DOC
Abstrak PDF
Send to email
Print
Share on Facebook