Abstrak Fenomena tingginya frekuensi kejahatan baik nyata maupun maya telah menjadi konsumsi secara nasional setiap hari di negeri ini sehingga menyebabkan lunturnya moral bangsa dan menimbulkan disorientasi sosial dan kultural, pun sebagaimana terjadi di kota Bandung. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan hakikat kurikulum Bandung Masagi dan menyusun contoh program pembudayaan terpadu pada siswa sekolah dasar sebagai bentuk implementasinya. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahirnya kurikulum Bandung Masagi didasarkan pada dasar filosofis kearifan lokal Sunda yang menekankan pada agama, budaya, bela negara, cinta lingkungan dalam mengantisipasi permasalahan rendahnya karakter siswa. Implementasi kurikulum Bandung Masagi melalui program pembudayaan di sekolah dapat dilaksanakan secara terpadu yang mencakup keempat aspek dari kurikulum Bandung Masagi.