Proceeding Departemen Pedagogik Prodi PGSD

Abstrak
Guru adalah pemeran utama dalam proses transfer of knowledge dan memiliki peran yang sangat strategis dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Tuntutan terhadap kualitas guru pada pendidikan kejuruan ini semakin tinggi terlebih-lebih dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA) dan Asean Economic Community (AEC) dimana salah satu dampaknya adalah jasa dapat dengan bebas keluar masuk antar negara. Konsekwensi dari adanya kesepakatan tersebut adalah guru pendidikan kejuruan harus mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi komparatif dan kompetitif sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain. Pada artikel ini ditawarkan sebuah model penyiapan guru bagi pendidikan kejuruan yang diharapkan mampu memenuhi tuntutan kompetensi yang ideal bagi guru kejuruan. Model ini didasarkan pada kajian model penyiapan guru kejuruan/vokasi yang ada di negara maju yang mempunyai perhatian khusus terhadap pengembangan kejuruan/vokasi. Model penyiapan guru pendidikan kejuruan yang ditawarkan adalah dengan membagi dalam tiga tahap yakni: 1) menempuh jenjang pendidikan di perguruan tinggi, 2) magang di industri, 3) praktik mengajar. Pada tahap pertama, calon guru akan dibekali dengan pengetahuan, ketrampilan, serta sikap yang yang dibutuhkan bagi pendidikan kejuruan. Tahap kedua, magang di industri, dimaksudkan untuk memberikan bekal pengalaman industri sehingga guru dapat memberikan gambaran tentang kondisi industri yang sesungguhnya serta mampu melaksanakan pembelajaran yang lebih berorientasi pada dunia kerja. Sedangkan tahap ketiga yakni praktik mengajar dimaksudkan agar calon guru mendapatkan pengalaman nyata dalam mengajar siswa di pendidikan kejuruan. Jika ketiga tahap ini dapat diselesaikan sesuai dengan yang dipersyaratkan maka calon guru tersebut dinyatakan sebagai guru pendidikan kejuruan yang profesional.