« Prosiding Konvensi Nasional APTEKINDO VII dan Temu Karya XVIII FPTK/FT-JPTK Se-Indonesia (Bagian VI hal 1001 sd. 1189)Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Pengujian di Laboratorium sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi
Sri HandayaniAbstrak
Pembelajaran dilakukan dalam kerangka untuk mewujudkan kompetensi secara komprehensip. Penekanan pada kompetensi berarti orientasi kegiatan belajar di kelas harus lebih banyak diberikan kepada peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran, aktif mencari informasi, melakukan eksplorasi sendiri atau bersama teman dalam kegiatan belajar secara berpasangan atau berkelompok, belajar menggunakan beragam sumber belajar dan bahan cetak, media elektronika, maupun lingkungan. Hal ini menjelaskan bahwa pembelajaran harus lebih berpusat pada aktivitas peserta didik. Modul pembelajaran sebagai salah satu bentuk media pembelajaran merupakan bagian yang penting dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat lebih optimal. Modul akan memacu kemandirian peserta didik dalam menerima materi pembelajaran serta mengevaluasinya, sehingga membantu mewujudkan pembelajaran yang berkualitas. Beberapa karakteristik modul adalah modul mampu membelajarkan peserta didik secara mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain. Modul juga berisi seluruh materi pembelajaran dari satu unit standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dipelajari secara utuh. Pembelajaran modul menerapkan belajar siswa aktif dan guru hanya berperan sebagai pengelola, pengarah, pembimbing, fasilitator dan pendorong aktifitas belajar siswa. Pembelajaran modul juga menerapkan konsep multi media dan multi metode. Modul memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi serta fleksibel/luwes digunakan. Penerapan modul pembelajaran dapat mengkondisikan kegiatan pembelajaran lebih terencana dengan baik, mandiri, tuntas dan dengan hasil yang jelas, peserta didik dapat melakukan aktifitas belajar kapan dan dimana saja. Oleh karena itu modul pembelajaran harus dirancang seoptimal mungkin, agar konsep pembelajaran modul dapat tercapai.Pendidikan Kejuruan yang berorientasi pada ketercapaian suatu kompetensi memberikan suatu konsekuensi agar sistem pembelajaran yang dibuat harus mampu menunjukkan adanya indikator ketercapaian suatu kompetensi tersebut. Pengembangan modul pembelajaran pada pendidikan kejuruan hendaknya didasarkan pada hasil praktek dan pengujian di laboratorium. Pengembangan modul dilakukan dengan tahapan pendahuluan yang didasarkan pada hasil praktek dan pengujian, perumusan model, validasi, uji coba, revisi dan penyempurnaan produk. Hasil-hasil penelitian dan pengujian di laboratorium harus dimanfaatkan secara optimal untuk pembentukan kompetensi peserta didik melalui pengembangan modul sebagai bahan ajar.
Kata kunci : Pengembangan Modul, Kompetensi, Pengujian Laboratorium
Abstrak DOC
Abstrak PDF
Fulltext PDF
Send to email
Print
Share on Facebook