Proceeding Departemen Pedagogik Prodi PGSD

Abstrak
Sektor penyuluhan bagi kelompok tani di Tasikmalaya belum tumbuh dan muncul dalam pembanguna ekonomi khususnya pertanian. Kondisi yang dapat ditumbuhkan melalui proses pemberdayaan (empowerment) melalui pemberian kekuatan atau daya yang dipandang dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan dan penyuluhan (mendidik) kemandiriannya. Melalui hasil penyuluhan selanjutnya dilakukan analisis dan keterlibatan dalam pengelolaan usahatani untuk meningkatkan usaha-taninya, dengan menghasilkan kegiatan-kegiatan: (1) layanan penyuluhan selama kegiatan berlangsung hingga berakhir berjalan sesuai rencana, (2) Peserta suluh membutuhkan penguatan baik dari aspek modal, fasilitator serta tempat kegiatan, (3) Infrastruktur kegiatan penyuluhan atas dasar kekeluargaan yang tidak kaku, terbuka dan tidak ada unsur politik maupun paksaan, (4) Pemanfaatan informasi seperti majalah, televisi, internet untuk menunjang kegiatan sangat diperlukan, (5) Orientasi kegiatan penyuluhan bersifat yang praktis-praktis, (6) Kegiatan penyuluhan tidak kontemporer dan sesaat saja, melainkan harus berkelanjutan. Hasil observasi terutama mengenai skill diketahui bahwa sebagian besar memberikan penilaian program penyuluhan kelompok berusahatani berjalan efektif. Hal ini ditunjukkan dari 15 peserta sebanyak 79% menyatakan sesuai dan 31% peserta lainnya menilai sangat sesuai. Selain itu, peserta yang menilai kurang sesuai sebanyak 20%. Artinya secara empirik penyuluhan berusahatani memiliki kesesuaian dan kebutuhan bagi masyarakat. Bagi kelompok tani memperoleh pengetahuan, keterampilan serta ilmu yang mereka peroleh adalah untuk meningkatkan kehidupannya. Dengan demikian dapat disimpulkan secara umum efektivitas penyuluhan yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan peserta untuk meningkatan pendapatan dalam kehidupan sehari-hari mereka.