Portal Jurnal UPI

Mimbar Pendidikan Dasar

Jurnal yang menampung karya ilmiah berkaitan dengan pendidikan dasar, rujukan ilmiah, publikasi ilmiah, kebijakan, kurikulum pendidikan dasar dan perkembangan pendidikan dan pembelajaran di jenjang pendidikan dasar.

EDISI

« VOL 4 NO 1 JULI 2009

PENDIDIKAN NILAI MORAL; BERSUCI DALAM PERSPEKTIF Al-IMAM AL-GHAZALI

Burhanuddin TR
Abstrak
Seorang hamba tidak mungkin dapat mencapai tingkatan bersuci yang lebih tinggi, kecuali harus meniti terlebih dahulu tingkatan-tingkatan bersuci yang lebih rendah di bawahnya. Artinya, seorang hamba tidak mungkin dapat mensucikan rahasia bathiniah, terhindar dari sifat-sifat tercela, sebelum si hamba mampu mengisis bathiniyahnya dengan sifat-sifat mulia terlebih dahulu.
As-Sukandary (1985: 253) mengungkapkan bahwa apabila seorang hamba hatinya sudah hidup, baik serta bersih sebagaimana fitrahnya, maka dia hanya akan serasi dengan segala sesuatu yang baik, benar, patut, terpuji dan yang terkesan serta terangsang oleh segala bentuk kebajikan, sehingga tergeraklah hatinya untuk melaksanakan dan mewujudkan sebaga hal yang baik, elok, indah, dan terpuji.
Membersihkan hati dengan menjauhi berbagai sifat tercela serta melaksanakan akhlak mulia merupakan jalan menuju tercapainya tingkatan bersuci yang paling tinggi. Untuk mencapai tingkatan dimaksud, si hamba terlebih dahulu harus mensucikan anggota badanya dari berbagai macam larangan agama dan mematuhi berbagai tuntutannya.
Bersuci pada setiap tingkatan dimaksud merupakan langkah awal dari amal perbuatan yang ada di dalamnya, dan tujuan akhir dari amalan sirr (rahasia) adalah lebih terbuka bagi si hamba untuk mengenali kebesaran dan keagungan Allah SWT.
Selanjutnya Al-Ghazali (1993: 168) mengungkapkan bahwa amalan hati, tujuan akhirnya adalah membangun nilai moral yang terpuji dan aqidah. Hati seorang hamba tidak mungkin memiliki sifat terpuji, sebelum si hamba mampu membersihkan sifat-sifat kotor bathiniyah, yakni aqidah yang salah dan sifat-sifat terkutuk lainnya yang bersemayam di dalam dada.
Rasulullah Saw. bersabda, “Hati itu bagaikan seorang raja yang mempunyai pasukan tentara. Apabila sang raja baik, maka seluruh pasukan tentara itu akan baik pula. Dan apabila sang rajanya itu busuk, maka seluruh pasukan tentaranya akan busuk pula”.

Kata kunci : Kebersihan Diri dan Qalbu, Pendidikan Nilai-Moral

Abstrak DOC       Abstrak PDF       Send to email      Print      Share on Facebook

© Universitas Pendidikan Indonesia 2011.