Portal Jurnal UPI

MANAJERIAL

Jurnal Manajemen & Sistem Informasi

« Prosiding Konvensi Nasional APTEKINDO VII dan Temu Karya XVIII FPTK/FT-JPTK Se-Indonesia (Bagian VI hal 1001 sd. 1189)

Kerjasama Dunia Usaha dan Dunia Industri pada Sekolah Menengah Kejuruan Program Tata Kecantikan Se-Jabotabek

Sri Irtawidjajanti, Rita Susesty H
Abstrak
Kerjasama Dunia usaha dan Dunia Industri pada Sekolah Menengah Kejuruan:1) Ujian Nasional 2009, mata uji teori kejuruan hanya merupakan prasyarat untuk melakukan ujian praktik. Ujian praktik kejuruan sebelum UN yang utama dilakukan di setiap sekolah dan dipandu mitra industri. Ujian kompetensi mulai resmi dilaksanakan pada tahun ajaran 2007/2008. Pada tahun 2007 pelaksanaan uji kompetensi resmi menggunakan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi/Asosiasi Profesi) yang tergabung dalam Badan Nasional Lembaga Profesi (BNSP), sebagai team uji kompetensi. Pelaksanaan uji kompetensi SMK se-Jabotabek sudah 100% team penguji dari industri/dunia usaha yang sudah menjadi asesor di LSP untuk dua dari tiga sekolah program keahlian Tata Kecantikan, salah satu sekolah masih ada peranan guru sebagai team penguji kompetensi, karena faktor: 1)jumlah asesor yang tersedia di semua daerah belum memadai, 2)biaya yang dikeluarkan untuk uji kompetensi tidak sedikit, 3)hubungan sekolah dengan industri belum terjalin dengan baik. Kompetensi yang dimiliki siswa SMK se-Jabotabek program keahlian Tata Kecantikan Rambut setingkat Junior Hair Stylist, yaitu asisten Stylist yang membantu pekerjaan Stylist. Kompetensi yang dimiliki siswa program keahlian Tata Kecantikan Kulit setingkat Beautions. 2) Dunia Usaha dan Dunia Industri cukup perperan dalam proses pembelajaran yaitu dalam rangka memberikan fasilitas bahan untuk praktek pembelajaran dan mempromosikan bahan yang mereka miliki. Hal tersebut merupakan alternatif yang diambil guru dalam pengadaan guest teacher, apabila guest teacher diambil dari ahli kecantikan memerlukan dana. Guest teacher diambil guru sekolah pada industri yang mengeluarkan produk kosmetika atau bekerjasama dengan industri kosmetik. Dunia Usaha dan Dunia Industri juga mempunyai program sosial atau pengabdian pada pendidikan, biasanya dalam bentuk hibah peralatan. Peluang hibah pendidikan dari DUDI ini masih 2:3 sekolah (yang aktif dalam penggalangan dana demi kelengkapan sarana prasarana) pada SMK Se-Jabotabek program Tata Kecantikan. 3) Kompetensi yang kurang dimiliki oleh siswa/i SMK se-Jabotabek pada saat Magang atau Praktek Kerja Industri, adalah: 1) Attitude (sopan santun) dunia kerja (rentang umur 16 – 18 tahun siswa/i), 2) Customer service atau pelayanan tamu, 3) Keterampilan Nail Art dan SPA (Nail Art tidak diberikan di SMK Tata Kecantikan), 4) Tradding (penghilangan bulu halus wajah) dan Waxing (penghilangan bulu halus badan), serta 5) Siswa bidang Tata Kecantikan rambut kurang berani memangkas rambut sesuai trend kecantikan. Hal ini disebabkan tidak adanya kesamaan standar persepsi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan oleh Industri pada siswa/i yang akan terjun ke DUDI pada saat Magang atau Prakerin. Sekolah juga tidak mengadaka evaluasi program setelah Magang atau Prakerin, agar diketahui kekurangan progra yang telah berjalan.


Kata kunci : Dunia Usaha dan Dunia Industri, Prakerin, Uji Kompetensi.

Abstrak DOC       Abstrak PDF       Fulltext PDF      Send to email      Print      Share on Facebook

© Universitas Pendidikan Indonesia 2011.