Portal Jurnal UPI

KOKOH

« Volume 7 Nomor 1 Juli 2009

KAJIAN KEBIJAKAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN (OP) JARINGAN IRIGASI

Radjulaini dan Sukadi
Abstrak
Kegiatan O&P merupakan kegiatan paling hilir yang memanfatkan semua hasil-hasil kegiatan irigasi sebelumnya dan sekaligus sebagai ujung tombak dalam pelayanan irigasi kepada masyarakat dalam tahapan siklus pengembangan sistem irigasi yaitu survei, investigasi, desain, pembebasan lahan, konstruksi, dan operasi dan pemeliharaan. Pasang surut pelaksanaan O&P jaringan irigasi dengan segala permasalahannya ini telah banyak dimaklumi, baik yang menyangkut masalah kebijakan, teknis, sumber daya manusia, peralatan, dan pembiayaan. Sekilas kronologis upaya-upaya dalam meningkatkan pelaksanaan O&P jaringan irigasi dapat disebutkan antara lain : (a) O&P pada era lnpres Dati I ; (b) O&P pada era Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 1987 ; (C) O&P pada era Irrigation O&M policy of 1987 (Kebijakan O&P Tahun 1987) ; (d) O&P pada era Irrigation Management Policy Reform (IMPR, 1999) dan Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 serta ; (e) O&P pada era Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2006 atau era tugas pembantuan (TP). Wilayah kajian untuk pekerjaan ini utamanya adalah di Jakarta, tetapi untuk pekerjaan/ kajian lapangan terdiri dari Semarang (Jawa Tengah), Surabaya (Jawa Timur), Makassar (Sulawesi Selatan) dan Medan (Sumatera Utara). Kajian yang akan diuraikan di bawah diantaranya adalah mengenai kondisi geografis, klimatologi, penduduk, administratif dan Wilayah Sungai (WS) serta Daerah Irigasi yang ada di masing-masing wilayah. Kegiatan operasi dan pemeliharaan sering tumpang tindih juga dengan kegiatan rehabilitasi. Pemerintah sudah memberi batasan, mana kegiatan operasi dan pemeliharaan dan mana juga kegiatan rehabilitasi. Hal ini bisa terlihat dari jenis pekerjaan dan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaannya. Bahkan lebih banyak mengarah kepada kegiatan rehabilitas, karena dapat menyerap dana yang lebih besar. Dengan demikian, pejabat struktural yang ada di dalam kelembagaan irigasi dapat memberikan batasan jenis pekerjaan baik operasi dan pemeliharaan maupun jenis pekerjaan untuk kegiatan rehabilitasi. Dengan keterpaduan antara sumber saya manusia, pembiayaan dan efektifitas kelembagaan irigasi yang ada mudah-mudahan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan akan memperoleh hasil yang optimal dan dapat meningkatkan kinerja jaringan irigasi. Sehingga pada akhirnya produktivitas pertanian akan memberikan sumbangan terhadap penyediaan pangan lokal, regional maupun nasional.

Kata kunci : Operasi dan Pemeliharaan, Kebijakan, Jaringan Irigasi

Abstrak DOC       Abstrak PDF       Send to email      Print      Share on Facebook

© Universitas Pendidikan Indonesia 2011.