« Vol.IV No.2 Agustus 2013KAWASAN SAGARA ANAKAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR TENTANG LINGKUNGAN PADA MATA PELAJARAN IPS SD
Dede Sugandi (FPIPS UPI Bandung)Abstrak
Pendangkalan perairan Sagara Anakan menyebabkan penurunan fungsi dan potensi sebagai tempat memenuhi kebutuhan (nelayan), pemijahan biota, olah raga, wisata dan perhubungan. Dampak dari kerusakan lingkungan terhadap pemenuhan kebutuhan penduduk. Kerusakan lingkungan ini menjadi dasar bagi pembelajaran IPS di Sekolah Dasar (SD). Kesenjangan antara kebutuhan hidup dan pelestarian lingkungan memunculkan masalah yang dirumuskan melalui penelitian yaitu (1) Bagaimana konservasi di lingkungan Sagara Anakan?, (2) Bagaimana proses pembelajaran yang sesuai tentang kompetensi dasar lingkungan pada siswa-siswi SD?, (3) Bagaimana model pembelajaran yang sesuai tentang kompetensi dasar lingkungan pada siswa-siswi SD?, dan( 4) Bagaimana sumber belajar yang sesuai dalam pembelajaran tentang lingkungan pada siswa-siswi SD?. Untuk menganalisis masalah tersebut, maka metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan menggunakan regresi linier. Populasi dan sampel adalah nelayan dan petani yang ada di kawasan Sagara Anakan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan daftar wawancara, dokumentasi, literature dan survey. Dari hasil anĂ¡lisis diperoleh gambaran bahwa tingkat pendapatan dan pengetahuan konservasi rendah pendapatan, sedangkan lahan yang dimiliki kurang dapat dimanfaatkan. Kondisi kehidupan yang rendah dan fisis lahan menyebabkan pesisir sebagai lahan pemenuhan kebutuhan tidak dapat dilakukan konservasi. Kerusakan lingkungan sebagai akibat kegiatan manusia dapat dijadikan landasan bagi proses pembelajaran siswa-siswi SD. Kondisi fisis dan sosial yang terjadi pada pesisir Sagara Anakan harus menjadi dasar dalam mengembangkan kompetensi dasar bagi pembelajaran SD dan pesisir Sagara Anakan dapat dijadikan sumber belajar tentang bentuk konservasi yang harus dilakukan pada daerah tersebut. Kesimpulan penelitian bahwa bentuk konservasi perlu dikembangkan dan dilakukan untuk mengembalikan fungsi dan potensi. Materi pembelajaran perlu disesuaikan dengan kebutuhan tempat tinggal siswa-siswi, sehingga proses pembelajaran akan mudah diterapkan, karena daerah tersebut menjadi sumber belajar bagi siswa-siswi SD.
Kata kunci : pendangkalan, lingkungan, pelestarian, model, sumber
Abstrak DOC
Abstrak PDF
Send to email
Print
Share on Facebook