« Volume 6, Nomor 2, Desember 2011AKSESIBILITAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI ANTAR-WILAYAH DI KOTA BANDUNG
Leni Permana,
Siti ParhahAbstrak
Tidak meratanya penyediaan sekolah menengah atas yang dilakukan oleh pemerintah antar wilayah di Kota Bandung, berpengaruh terhadap aksesibilitas pendidikan SMA Negeri di Kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat aksesibilitas SMA Negeri antar-wilayah di Kota Bandung berdasarkan aspek jarak, ketersediaan angkutan umum, dan biaya transportasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif.
Ketersediaan SMAN di 6 wilayah Kota Bandung tidak merata, yaitu Cibeunying (8), Karees (6), Bojonegara (5), Gedebage (3), Ujung Berung (3), dan Tegallega (2). Keberadaan SMAN juga tidak merata antar-kecamatan yakni dari 30 kecamatan, 12 diantaranya tidak memiliki SMAN. Ketidakmerataan sebaran dan jumlah menjadikan SMAN di Kota Bandung memiliki tingkat aksesibilitas yang berbeda-beda. Berdasarkan jarak tempuh, yang terdekat dari wilayah Tegallega (Astana Anyar) mengakses SMAN 4 di wilayah Bojonegara (Andir) yaitu 1,08 km dan yang terjauh dari wilayah Ujungberung (Cibiru) mengakses SMAN 15 di wilayah Bojonegara (Sukasari) yaitu 17,08 km. Dilihat dari ketersediaan angkutan umum, dari 27 SMAN yang ada di Kota Bandung, SMAN 1 di wilayah Cibeunying (Coblong) memiliki aksesibilitas tinggi dengan ketersediaan angkutan umum sebanyak 30 rute. Sedangkan SMAN 16, SMAN 26, dan SMAN 27 aksesibilitasnya rendah, ketiga sekolah tersebut tidak dilalui oleh angkutan umum. Berdasarkan biaya transportasi yang dibutuhkan untuk mengakses pendidikan menengah antar-wilayah di Kota Bandung, yang terbesar dikeluarkan peserta didik yang tinggal di wilayah Ujung Berung (Cibiru) untuk dapat mengakses SMAN 15 di wilayah Bojonegara (Sukasari) dan peserta didik yang berasal dari wilayah Bojonegara (Sukasari) untuk dapat mengakses SMAN 27 di wilayah Gedebage masing-masing mencapai Rp.29.000,-.Aksesibilitas pendidikan SMA Negeri antar-wilayah di Kota Bandung berbeda-beda dipengaruhi oleh sebaran dan jumlah SMAN, jarak, ketersediaan angkutan umum, dan biaya transportasi.
Kata kunci : aksesibilitas, SMA Negeri, wilayah
Abstrak DOC
Abstrak PDF
Fulltext PDF
Send to email
Print
Share on Facebook