@rtikulasi

Abstrak
Sungai merupakan sumber air utama yang ada di permukaan bumi yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk berbagai keperluan. Secara alami badan sungai adalah berbagai jenis tanah, akibat interaksi dan dinamika antara aliran dengan tanah, maka sering terjadi problema gerusan (degradasi) dasar sungai di satu tempat dan penimbunan (agradasi) di tempat lain, bahkan dapat menimbulkan gerusan pada arah horizontal, sehingga alur sungai mengalami perubahan. Jika sungai tersebut melintasi daerah yang potensial, maka perubahan alur merupakan permasalah tersendiri yang perlu diberikan solusi agar perubahan tersebut tidak terjadi, atau memberikan dampak yang sekecil mungkin terhadap kehidupan disekitarnya. Untuk memahami dinamika antara aliran dengan badan sungai perlu dilakukan pengkajian yang intensif di laboratorium dengan mengadakan eksperimen terhadap fenomena aliran, Berbagai variasi debit dilakukan untuk mengkaji pada debit mana terjadi kerusakan perubahan dasar saluran (model sungai) yang signifikan. Pada umumnya material dasar saluran mengalami pergerakan di seluruh seri aliran sehingga di hilir Groundsill terjadi gerusan, karena dipengaruhi debit, kemiringan dan perilaku material dasar, tegangan geser yang terjadi pada material dasar saluran melampaui nilai tegangan geser kritis.Dari empat model Groundsill yang dilakukan pengamatan terhadap fenomena gerusan di bagian hilir, maka model Groundsill dengan Ambang Lengkung memberikan perlindungan pada tumit Groundsill, sehingga terhindar dari deep scouring yang dapat mengangkat tubuh Groundsill hingga terjadi failure (stabilitas terganggu).Efektivitas gerusan di hilir Groundsill terjadi pada tipe Groundsill dengan Ambang Lengkung, semakin besar debit aliran maka gerusan yang terjadi semakin dalam.